Tugas Akhir
OPTIMALISASI PENANGANAN BONGKAR PUPUK DI MV SURYANI LADJONI OLEH PT. ADHIGUNA PUTERA DI PELABUHAN TANJUNG WANGI
XML
Penulis ini bertujuan untuk memberikan pengetauan kepada pembaca mengenai mengoptimalkan bongkar muatan di PT. Adhiguna Putera. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah observasi lapangan, wawancara, dan studi Pustaka. Dari pembahasan, diperoleh bahwa : 1) Kurang maksimalnya kegiatan bongkar muatan, yang diakibatkan oleh kurangnya kedisiplinan sopir truk, tidak seimbangnya jumlah kuli angkut dan kurangnya jumlah truk. Sehingga kegiatan bongkar muatan pupuk mengalami hambatan, karena harus menunggu armada truk sampai dipelabuhan. Untuk itu pihak perusahaan bongkar muat seharusnya
melakukan peringatan atau ketegasan kepada pengemudi truk ,untuk masalah tidak seimbangnya jumlah kuli yang ada dipelabuhan dan digudang seharusnya dari perusahaan bongkar muat selaku yang mengatur kuli angkut harus bisa membagi jumlah kuli angkut yang ada dipelabuhan dan digudang sama berdasarkan beban pekerjaan, dan untuk masalah kurangnya armada truk seharusnya dari pihak perusahaan melakukan penambahan armada truk baik itu dilakukan dengan pembelian truk baru maupun dengan menyewa truk dari perusahaan lain 2) Perusahaan bongkar muat wajib melaksanakan kegiatan bongkar muat dengan cepat
dan aman. Salah satunya dengan memperhatiakan alat bongkar muat,harus dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana fungsinya. Alat-alat bongkar muat perlu dirawat, apabila mengalami kerusakan perlu adanya perbaikan hal itu dimaksudkan untuk menjamin keamanan pekerja dan muatan agar tidak rusak. Sehingga perusahaan tidak hanya memikirkan keuntungan, akan tetapi harus memperhatikan keselamatan pekerja yang lebih utama, muatan tidak rusak dan waktu yang efisien. Alat bongkar muat yang berusia sudah tua tentu kekuatannya juga berbeda dengan yang baru, sehingga perlu diperhatikan kapasitas bebannya, tidak boleh disamakan dengan alat bongkar muat yang baru, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti alat bongkar muat roboh, kecelakaan pada pekerja, dan muatan terjatuh saat diangkat dengan crane akibat jala-jala pengangkat putus. 3) Perusahaan bongkar muat dan crew kapal harus saling bersangkutan dalam kegiatan bongkar muat, karena semuanya terkait dengan tujuan yang sama yaitu melaksanakan kegiatan bongkar muatan dengan cepat dan aman. Pihak perusahaan bongkar muat harus merawat alat-alat bongkar muat semaksimal mungkin, supaya alat tersebut tetap layak untuk digunakan dan berfungsi sebagaimana fungsinya. Untuk pihak crew kapal harus memastikan peralatan bantu bongkar muat yang ada dikapal harus berfungsi dengan baik.
Detail Information
Item Type |
Karya Tulis
|
---|---|
Penulis |
DANNA SATRIA MANDALA PUTRA - Pengarang Utama
|
Student ID |
19.55.1150
|
Dosen Pembimbing |
ENI TRI WAHYUNI - Dosen Pembimbing 1
|
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI |
92403
|
Edisi | |
Departement |
DIII NAUTIKA
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Politeknik Bumi Akpelni : Semarang., 2022 |
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Politeknik Bumi Akpelni
|
Doi |